UMKM Sampian
Sampian memiliki peran penting dalam upacara-upacara agama Hindu di Bali sebagai simbol aksara suci atau penanda suci. Biasanya, sampian digunakan sebagai hiasan atau tetandingan yang menghiasi altar atau patung dewa saat berlangsungnya upacara. Keberadaan sampian bukan hanya sebagai unsur dekoratif semata, tetapi juga sebagai lambang kesucian dan keagungan dalam tradisi keagamaan Bali.
Di Desa Petak Kaja, keberadaan UMKM yang mengkhususkan diri dalam pembuatan dan penjualan sampian sangatlah penting. Salah satu tokoh yang terkenal dalam usaha ini adalah Bu Luh Putu Budiani, yang telah lama menggeluti bisnis sampian di desa tersebut. Bu Luh Putu Budiani menawarkan berbagai jenis sampian dengan harga yang bervariasi, seperti sampian plaus seharga lima ribu rupiah, sampian tumpeng seharga sebelas ribu rupiah, sampian kebah seharga sepuluh ribu rupiah, pesucian seharga lima belas ribu rupiah, dan Tulung urip seharga seribu rupiah.
Produk sampian yang ditawarkan oleh Bu Luh Putu Budiani tidak hanya memiliki nilai estetika yang tinggi, tetapi juga dipercaya memiliki makna spiritual yang mendalam bagi umat Hindu di Bali. Hal ini membuatnya menjadi pilihan utama tidak hanya bagi penduduk lokal yang membutuhkan sampian untuk upacara adat atau ritual keagamaan, tetapi juga bagi wisatawan yang tertarik mempelajari dan menghargai budaya Bali yang kaya akan tradisi dan nilai-nilai keagamaan.
Keberadaan UMKM seperti ini turut mendukung pelestarian budaya Bali, karena mereka tidak hanya menjaga keaslian dalam pembuatan sampian, tetapi juga mempertahankan nilai-nilai keagamaan dan keindahan seni rupa tradisional Bali. Dengan demikian, usaha Bu Luh Putu Budiani tidak hanya berperan sebagai sarana ekonomi bagi dirinya sendiri, tetapi juga sebagai wujud nyata dari upaya mempertahankan dan mengembangkan warisan budaya Indonesia yang berharga.
Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin