Makna Sugihan Jawa dan Sugihan Bali
Enam hari menjelang Hari Raya Galungan, umat Hindu mengadakan upacara yang disebut Sugihan. Dalam pelaksanaannya, Sugihan dibagi menjadi dua waktu berbeda, yaitu Sugihan Jawa pada Wraspati (Kamis) Wage Wuku Sungsang, sedangkan Sugihan Bali pada Sukra (Jumat) Kliwon Wuku Sungsang.
Sugihan Jawa kali ini jatuh pada hari Kamis (4/11/2021) dan sehari kemudian Sugihan Bali pada Jumat (5/11/2021).
Wakil Ketua V Pengempon Pura Agung Jagat Natha Singaraja, I Gede Marayana, S.Sos. mengatakan kedua sugihan ini merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan karena merupakan rangkaian dari perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan
“Makna dari Sugihan Jawa ini merupakan pembersihan Bhuana Agung, pembersihan alam termasuk manusianya itu sendiri bagian luarnya. Jadi kalau di Bali persiapan peralatan, termasuk kebersihan di pura, sanggah, merajan menyongsong Galungan. Besoknya Sugian Bali yaitu pembersihan bagian dalam. Kaitannya dengan manusia yaitu Panca Maha Butha yang ada dalam diri manusia terkait dengan Sabda, Bayu, Idep. Kalau Sugian Jawa kita membersihkan Jasmani sedangkan Sugihan Bali membersihkan rohani,” jelas praktisi Wariga yang sekaligus merupakan Penyusun Diagram Kalender Saka Bali.
Gede Marayana menambahkan kedua Sugihan yakni Sugihan Bali dan Sugihan Jawa bisa dilaksanakan oleh umat Hindu karena keduanya memiliki makna penyucian atau pembersihan. Dengan melakukan pembersihan Bhuana Agung pada Sugihan Jawa dan pembersihan Bhuana Alit pada Sugihan Bali akan mampu lebih menjauhkan diri dari godaan Sang Kala Tiga, sehingga pada Hari Galungan nanti umat Hindu akan lebih mampu memahami akan arti kemenangan dharma melawan adharma. (Sumber : KBRN, Singaraja).
Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin