Dari Banjar Petak Lengis Dadong Kari Berdetak
Memasuki usia senja, lansia pada umumnya menikmati hari-hari bersama sanak keluarga. Namun, Made Kari berbeda, wanita yang kini genap berusia 70 tahun ini tetap produktif meski sepi kerap menemani.
“Cucu di Denpasar semua cuma tinggal sama suami saja,” ungkap Dadong Kari sembari membelah buah kelapa yang sudah tua. Sepi memang, tetapi Kari tetap tenang. Tatkala sang fajar belum juga menyapa, Made Kari (70) justru bersiap dengan segelumit rutinitasnya sebagai pengerajin minyak kelapa tradisional.
Sebuah keranjang anyaman berbahan bambu, telah terpenuhi tumpukan buah kelapa tua. Satu per satu, buah kelapa itu dibelah dan dibersihkan dengan teliti. Setelahnya, potongan buah kelapa tersebut segera diproses. Suara mesin penggiling kelapa memenuhi sudut belakang rumah Made Kari yang berlokasi di Banjar Petak, Desa Petak Kaja, Gianyar, Bali.
Seusai kelapa parut terkumpul, dengan sekuat tenaga jari-jemari wanita yang karib disapa Dadong Kari ini memeras parutan kelapa. Sehingga menghasilkan sari-sari kelapa yang siap dipanaskan di atas tungku api tradisional.
Minyak kelapa tradisional atau dalam bahasa Bali disebut dengan lengis tandusan merupakan olahan dari buah kelapa yang telah tua. Sari kelapa yang telah dipanaskan membutuhkan waktu selama kurang lebih 4 jam agar minyak dapat naik ke atas permukaan panci.
Dalam sehari Dadong Kari yang dikenal pula dengan nama Dong Pantun ini mampu menghasilkan 3 botol lengis tandusan dengan total pendapatan 50 ribu rupiah. Sisa proses lengis tandusan berupa ampas kelapa diolah menjadi bahan baku hidangan pepes ampas kelapa atau tlengis. Kari menjual tlengisnya ke pasar dengan total pendapatan 50 ribu rupiah.
Para pelanggan Dong Kari tidak hanya berasal dari Desa Petak Kaja saja, dari Banjar Petak detak cita rasa khas lengis tandusannya telah menjalar ke daerah lain salah satunya Batubulan, Gianyar. Biasanya terkait info pemesanan lengis tandusan, Dong Kari memberikan nomor telepon berikut 087761261575.
Hingga saat ini, dirinya tetap setia bergelut dalam usaha pembuatan minyak kelapa secara tradisional. Memulai usahanya dengan metode sederhana, Kari tetap mempertahankan cita rasa khas tradisional lengis tandusan dan tlengis.
Meski melalui seluruh prosesnya sendirian, Dong Kari tetap bekerja dengan penuh kesabaran dan keceriaan. “Truna-truna kadang jeg rekam be tiang, orin be dong patun dong. Terus rekamne edengne ke Facebook. Asal pesu, kencanin be tiang, kanti cenik-cenik demen jak tiang,” (Anak muda kadang merekam saya, dan diminta untuk berpantun, nek pantun nek. Terus direkam diperlihatkan ke Facebook. Setiap keluar dicandain dah saya, sampai anak-anak kecil suka dengan saya-red).
Hingga kini, Dadong Kari masih melanjutkan aktifitasnya sebagai pengerajin lengis tandusan. Sehat selalu Dadong Kari, lengis tandusan dan tlengismu terpatri dalam cita rasa hidangan para pelanggan. (Kyu)
Dokumentasi dari Pemasaran UMKM Minyak Lengis Tandusan:
Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin